Sabtu, 03 Maret 2012

Pamong Praja Gagal Di Sumut



Kehadiran para pamong praja gagal di sumut dan  tak  mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat, sehingga dapat diantispasi gejolak yang muncul di kemudian hari. terutama bentuk anarkis.Menyikapi  kinerja pamong praja akhir-akhir ini, terkesan tidak menggembirakan.  lebih cenderung mengatakan, pemilihan para pamong berkesan ke arah KKN, sehingga aspek kualitas, kapabilitas menjadi terabaikan dan mutunya sangat rendah

aksi sadis terhadap dua orang yang tewas dibakar massa Minggu (26/2) di Perumahan Tuntungan Indah, Desa Lau Bakery Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang.Aksi main hakim sendiri itu sungguh memilukan kita. Aksi tersebut begitu mudah terpancing dan sulit dikendalikan. Hanya karena mendengar ada suara teriakan maling. Padahal kebenarnnya belum dipastikan sehingga masyarakat langsung berkumpul dan mengejar dua orang yang belum tentu melakukan tindak kejahatan,Akibatnya, dua dari lima pria yang dikejar masyarakat di Desa Lau Bakery tewas dengan kondisi hangus dibakar.



\Minggu (26/2/2012) pukul 17.00 WIB Brigadir AZ anggota Direktorat Reskrimum Polda Sumut menerima informasi dari anggota Koramil inisial S tentang seorang pelaku judi togel inisial K. Kemudian Brigadir AZ dan empat temannya bukan anggota polisi mau melakukan lidik ke lokasi rumah K di Desa Lau Bekri, Kutalimbaru.

Masing-masing temannya, yakni MMP (26), warga Jalan Seroja III Blok 14 Perumnas Helvetia, BI (28) warga Jalan Dahlia No 14 No 223 Helvetiah, CMS Jalan Perkutut belakang Plaza Millenium Medan. Ketiganya adalah informen polisi, sedangkan RZS, warga Jalan Perkutut Gg Setuju Medan, mengaku sebagai anggota BIN (Badan Intelijen Negara) Wilayah Sumut.

 



Pukul 19.00 WIB, kelimanya memantau kediaman K, karena K berada dirumah, Brigadir AZ dan empat rekannya langsung melakukan penangkapan.

"Saat ditangkap K meneriaki 'maling', warga sekitar langsung berkerumun dan mengejar kelima korban," Jelas Kabid Humas Polda Sumut Kombes Raden Heru Prakoso menceritakan kronologis kejadian kepada sejumlah wartawan diruang kerjanya, Senin (27/2/2012).

Selanjutnya, setelah massa mulai berkerumun, kelimanya sempat naik ke mobil Kijang Innova dan melarikan diri dengan mobil tersebut. Namun, belum jauh dari lokasi, persisnya di Desa Glugur, Kutalimbaru mobil yang dikemudikan kelima korban dihadang warga yang mengendarai 10 sepeda motor. Akhirnya warga mulai mengerumuni mobil tersebut.

"Karena kelima korbannya tidak mau keluar dari mobil, warga yang mengerumuni menggoyang-goyang mobil, akhirnya kelima korban dipaksa keluar," ujar Heru.

Kepala Desa Glugur, Kecamatan Kutalimbaru langsung datang kelokasi dan menarik kelimanya kedalam rumah warga sekitar. Kepala Desa pun langsung menelpon ke Polsek Kutalimbaru. Petugas Polsek pun tiba dilokasi. Namun, karena massa terus ribut, akhirnya dua korban berinisial RZS dan S ditarik warga, sedangkan tiga lainnya berhasil kabur. Brigadir AZ melarikan diri ke Polsek, sedangkan MPP dan BI lari ke dalam hutan.

Warga pun langsung menghakimi kedua korban RZS dan S, kemudian dalam keadaan tak berdayakan menimpakan kedua korban dengan mobil Kijang yang digunakan korban. Setelah ditimpa dengan mobil dalam keadaan terbalik, massa langsung membakar mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar