Medan (LD)
Komisi D juga menyesalkan ucapan politisi PDI-P tersebut yang
dengan sengaja melontarkan pernyataan, penggantian sejumlah staf di
lingkungan DPRD Sumut dilakukan, karena adanya transaksional yang kerap
dilakukan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut melibatkan wakil
rakyat.
Namun sejauh itu Ruben tidak
menjelaskan secara rinci transaksi apa yang dimaksud meski dia
menegaskan memiliki bukti-bukti terkait pernyataannya itu
Ucapan
Ruben bahkan terlontar di depan umum, hingga sempat terjadi perseteruan
dirinya dengan Ketua Komisi D, Muchrid (Coki) Nasution, di lantai II
gedung DPRD Sumut, usai sidang paripurna Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sumut 2015, Senin (18/4/2016).
"Transaksi
apa, coba Pak Ruben jelaskan. Jangan asal ngomong macam-macam kalau tak
ada bukti," kata Coki sambil menunjuk-nunjuk ke arah wakil ketua
tersebut.
Coki bahkan menyebutkan dirinya bukan
untuk 'cari makan' dari lembaga legislatif tersebut, serta meminta
Ruben mempertanggungjawabkan ucapannya.
Perseteruan itu berawal dari permohonan Komisi D, meminta kembali seorang staf yang biasa melayani mereka.
Alasan
permintaan agar staf tersebut dikembalikan karena sebelumnya komisi D
telah menyusun sejumlah program kerja yang diurusi oleh PNS tersebut.
"Ada
beberapa staf komisi D yang dirotasi, kami hanya minta satu saja agar
dikembalikan, karena kami kerepotan sementara staf yang baru masih belum
memahami," kata Politisi Golkar ini.
Apalagi,
sebut Coki, Ruben sendiri selaku pimpinan DPRD Sumut juga melakukan hal
yang sama meminta kembali staf yang mengurusinya.
"Kenapa dia boleh, giliran kita yang minta malah dituduh macam-macam tanpa bukti," katanya.
Sikap
Ruben tersebut juga mengundang kekecewaan sejumlah anggota Komisi D
lainnya. Politisi Nasdem Nezar Djoeli juga membenarkan komisinya sedikit
kewalahan terjadinya pergantian staf yang dilakukan secara tiba-tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar